BAHASA ROH

Bahasa Roh dianggap suatu karunia yang hanya dimiliki oleh orang tertentu saja atau orang-orang yang berpengaruh didalam kepengurusan gereja maupun para biarawan biarawati saja, sebenarnya bahasa roh itu dapat dimiliki oleh setiap manusia, memang benar bahwa bahasa roh hanya dapat dimiliki oleh orang-orang yang tertentu atau khusus, tetapi yang disebut orang-orang tertentu atau khusus tersebut adalah orang-orang yang benar-benar ingin mencari kebenaran yang sejati atau kebenaran yang bener-benar BENAR atau kebenaran menurut Allah, dan juga bagi orang-orang yang ingin mencari kebenaran tentang Allah itu sendiri.
Kemarin ada yang bertanya, kok sepertinya bahasa roh bukan percakapan tetapi seperti pengulangan kata? dan ada gerakan yang tidak beraturan? Sebenarnya itu terjadi karena beberapa sebab. Terlepasnya Roh yang selama ini terbelenggu oleh jiwa yang penuh dengan keinginan daging serta pemikiran-pemikiran yang tidak benar maupun pemahaman yang salah maupun juga tidak pas membuat roh berontak untuk menunjukkan kebenaran yang sebenarnya, dengan bentuk yang dikenal dengan istilah bahasa roh atau gerakkan yang banyak kita lihat. Itu adalah titik awal atau permulaan untuk menuju proses yang lebih besar, namun kebanyakkan mereka justru hanya duduk disitu menikmati apa yang telah didapat, mereka melakukan pengusiran-pengusiran roh kegelapan dan mendoakan orang-orang sakit dan lain sebagainya dengan bahasa roh tersebut. Apakah selamanya anda akan duduk disitu dengan rutinitas tersebut yang sangat rawan dengan penyakit "WAH"? Ada hal yang lebih besar dihadapan anda yang akan memelekkan mata anda. Apakah tidak terbersit dalam pikiran anda bahwa ada tameng untuk menangkal yang namanya roh kegelapan?, ada obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit? Rutinitas itu sangat tidak berguna bila tidak ada perubahan dari orang tersebut karena kuncinya adalah dari orang itu sendiri, penyakit tidak akan hilang bila tidak disertai perubahan hidup orang tersebut (orang itu mudah berubah dalam hitungan detik).  Apakah anda selamanya akan selalu kesana kemari melakukan rutinitas tersebut? Tidakkah terbersit untuk menciptakan tameng dan obat tersebut?

Mengapa saya katakan itu adalah titik awal atau permulaan menuju hal yang lebih besar? apakah anda ingin maju atau duduk saja disitu dengan apa yang telah anda raih dan menikmatinya sendiri? Nanti saya akan sharing bagaimana sih kunci-kunci untuk mengetahui hal-hal besar yang seharusnya anda lalui atau ketahui. Sekarang kita sharing dulu mengenai judul diatas. Banyak orang-orang yang selalu membantah maupun menolak pemahamanku mengenai bahasa roh karena mereka sebenarnya tidak mampu meraihnya karena kurang rendah hati dan nalar. Bahasa Roh merupakan salah satu sarana untuk mengetahui segala sesuatunya, caranya bagaimana? itu juga nanti di sharing berikutnya. Cara meraih bahasa roh sudah saya bahas di artikel sebelumnya jika masih kurang jelas akan saya share bagaimana saya meraihnya.

Dahulu saya yakin bahwa Allah itu benar-benar ada dan percaya bahwa Yesus akan memberikan sahabat yang akan membantuku dalam segala hal, maka saya sering melakukan adurasi dan berusaha untuk selalu berbuat baik, dari hal-hal kecil aku lakukan dengan sepenuh hati dan lama kelamaan menjadi kebiasaan. Pernah waktu itu saya dihadapkan dengan pilihan yang dulu menurutku sangat sulit, waktu itu aku ada di tengah sawah dan tidak membawa minum. disitu ada buah tomat yang ranum-ranum namun tidak ada pemiliknya, karena sangat hausnya pilihanku adalah mengambil satu buah tersebut, dalam hati saya hanya minta maaf pada Allah dan saya berjanji akan ngomong sama pemiliknya dan tidak akan berbuat lagi. Kebiasaan-kebiasaan kecil dan sepele akan mendidik kita dan membawa kita ke hal-hal yang lebih besar.

Saya akan share bagaimana saya bisa meraih bahasa roh, suatu hari saya bertemu dengan seorang ibu yang bisa melihat/mengukur/mendeteksi segala sesuatu. Saya bertanya padanya apakah saya juga bisa melakukannya? dia menjawab "bisa". Saya bertanya syaratnya apa? katanya "Percayalah bahwa Allah itu ada"  dan saya pun menjawab, bu, saya ini benar-benar percaya bahwa Allah itu ada. Tetapi dia menjawab "kamu masih kurang percaya mas". Saya agak shock mendengarnya, saya bertanya lagi padanya "percaya yang bagaimana sih bu?" Allah itu maha tahu, jadi apapun yang kamu pikirkan, rancang, perbuat dan sebagainya diketahui-Nya. Kamu diciptakan secitra dengan-Nya apa semuanya sudah selaras dengan dirimu? Saya banyak melakukan hal yang baik pada semua orang apa masih ada yang kurang? Berbuat baik itu memang sudah kewajiban kita sebagai mahluk sosial tetapi yang lebih pas adalah berbuat yang benar, baik belum tentu benar tetapi kalau berbuat benar itu sudah pasti baik walaupun menjadi tidak disukai banyak orang, seperti saya sendiri banyak yang tidak menyukai saya baik itu tindakanku maupun apa yang saya miliki karena saya ini cuma lulusan S1 dan D1 alias jebolan SD mas. Lalu apa yang harus saya lakukan untuk meraih apa yang ibu miliki? Sering berdoalah yang menurutmu dapat menumbuhkan imanmu maupun menumbuhkan rasa percayamu bahwa Allah itu benar-benar ada, ibu nggak punya doa khusus untuk itu, yang terpenting mintalah juga apa yang ingin kamu raih itu. Nanti setelah saya lihat... maksud ibu begini mas, ini akan ibu jelaskan dengan perumpamaan supaya kamu bisa memahami, kalau untuk dijelaskan dengan menggunakan bahasa kita sangat susah dan nanti kita ini dianggap seperti orang suci saja, kan lucu nantinya, manusia itu banyak salahnya ketimbang benernya alias saling berebut bener, ya nggak?. Kamu saya umpamakan suatu lahan, nanti kalau kira-kira lahan itu sudah subur nanti ibu kasih tahu, lahan yang subur akan cepat menumbuhkan suatu tanaman begitu pula dengan dirimu. Dah kamu pulang dulu, ini sudah terlalu malam nanti dicari-cari orang tuamu. Itu adalah suatu pertemuan yang sangat berharga bagi saya, saya pulang merenungkan apa yang telah dikatakannya, saya nggak bisa tidur memikirkan apa yang telah dikatakan ibu tersebut. Setiap hari saya selalu merenung mencari-cari jawaban kok bisa saya ini masih kurang percaya, merenung sambil mendengarkan musik Taize Pujilah Tuhan, musik tersebut akhirnya membawa saya menjadi "ngeh" (paham sampai ke hati) apa yang dimaksud dengan percaya tersebut. Pada hari minggu saya ketemu sama dia di gereja dan saya menghampirinya. Weh... mas, kapan-kapan kalau sempat main ke rumah ya? lahannya sudah subur. Nanti malam saya kerumah bu, kalau ibu ada waktu untuk saya. Ya nggak apa-apa, tapi sepulang ibu dari sembahyangan ya?

Langsung saja biar nggak kelamaan, ini saya buat percakapan biar lebih detail dan jelas sehingga anda pun bisa melakukannya dengan mudah.
Bagaimana mas ceritanya? kok rasa percayamu sudah nambah? apa yang kamu lakukan? kamu berdoa apa? Saya berdoanya biasa saja bu, sewaktu doa, saya malah banyak merenungnya sambil mencari-cari apa sih kekurangan saya sehingga doanya menjadi lama. Saya memahaminya tanpa sengaja, waktu itu saya tiduran merenungi apa yang dikatakan ibu mengenai "kamu masih kurang percaya mas" sambil dengerin lagu adurasi, tahu-tahu kok saya ngeh dengan apa yang ibu katakan, habis itu kok ada suatu rasa sukacita yang luarbiasa yang aku rasakan bu. Ya kalau boleh ibu mengatakan, ya itu yang namanya rahmat yang turun padamu mas, lucu nggak bahasa ibu mas? Iya bu, tapi dengan ibu mengatakan itu rasa sukacita saya bertambah dan saya kok jadi merasa kecil sekali, dan kesalahan-kesalahan yang telah saya lakukan teringat lagi. Iya, ibu dulu juga mengalaminya kok mas, habis itu mulut ibu rasanya belepotan, mau ngomong ini yang keluar itu, bibir ibu kadang monyong-monyong sendiri, kalau sudah begitu ya ibu kekamar biar nggak ada orang yang tahu, nanti kalau ada yang tahu dibilang stres apa gila kan repot, kalau sudah reda, baru ibu keluar kamar. Dulu memang merepotkan, pernah ibu ngomong sama Tuhan, suruh ambil semua ini dari ibu terus kasihkan ke orang-orang yang pandai atau pengurus maupun tokoh gereja, eeee... malah ibu jadi bisu tiga hari, mau ngomong nggak bisa kayak orang tuli aak...uuk... gitu bisanya, jadi kalau  mau apa-apa ya nulis. Daripada kerepotan maka ibu latih dan olah apa yang ibu miliki dan akhirnya malah sangat bermanfaat dan kesehatan ibu sekarang malah jadi lebih baik. Tidak hanya itu mas, dengan itu kamu bisa mendeteksi atau melihat apapun. Untuk perihal pemahaman ibu belum berani terbuka membagikannya karena itu sangat riskan. Tetapi kuncinya harus bersekutu maksudnya biar terkontrol, kalau tidak bersekutu nanti tidak ada yang mengingatkannya kalau ada salah satunya melakukan kesalahan. Dah sekarang mumpung lahannya subur kamu coba untuk meraihnya, kalau temen ibu ada yang saya suruh mengucapkan kata Yesus atau Allah atau Aleluya dan sebagainya berulang-ulang sampai dia merasakan ada suatu gerakan atau energi dimulutnya atau kata-kata tersebut menjadi berbeda. Kalau ada gerakan lepaskan saja jangan ditahan, bagusnya lagi ngomong sambil gerakkan tangan atau apa saja untuk memancing gerakan tubuh.

Sebenarnya bahasa roh adalah percakapan. Anda akan lebih memahaminya bila anda mau meraihnya dan mengalaminya. Itulah pemahaman dan sharing saya  mengenai bahasa roh dan salah satu cara meraihnya. Bahasa Roh dapat diraih oleh siapapun!!! Siapapun yang ingin mencari kebenaran, bukan ketenaran. Untuk mengetahui kunci-kunci dalam melihat segala sesuatunya nanti akan saya share lagi, sebenarnya sudah saya jelaskan diartikel sebelumnya namun bila masih kurang detail besok akan saya share.
 
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "BAHASA ROH"

Saya senang ada blog ini. Bisa untuk sharing pengalaman. Saya seorang Muslim. Namun memang saya tidak asing dng Bahasa Hidup. Saya menyebut dng Bahasa Hidup (ngomong Urip). Ono Urip, ono Maha Urip. Ada Hidup, ada Sang Maha Hidup. Hidup berasal dari Sang Maha Hidup. Hidup adalah percikan api (pletikan, bhs Jawa) dari Sumber Api Kekal Yang Maha Besar. Namun benar seperti dalam tulisan artikel2 disini, Hidup yg seharusnya mengendalikan & menguasai raga, sering malah terbelenggu oleh nafsu (keinginan daging) yg berada di jiwa yg membentuk raga, & otak/akal pikiran inilah pengendali nafsu2 ini. Itulah sebab Hidup malah tidak terdengar suaranya krn terbelenggu nafsu2 yg lepas melulu. Manusia lupa kepada Hidupnya ya artinya manusia tidak eling/tidak ingat dng dirinya sejati karena otak pikirannya penuh dng nafsu2 yg sebenarnya sama dng naluri hewan. Nafsu memang musti ada krn dng nafsu maka raga bisa hidup. Maka nafsu jika dihilangkan yaa malah kurang pas juga emang tidak bisa selama masih punya raga krn nafsu adalah bawaan raga. Maka belajar jadi benar itu ya sama dengan belajar mengendalikan nafsu. Kendalikan keinginan2, kendalikan kekhawatiran, kendalikan amarah yg muncul. Belajar mengendalikan nafsu itu artinya belajar selalu "waspada" atau selalu nimbang2 kira2 pas atau tidak ini pikiranku, pas atau tidak ini sikapku, pas atau tidak ini kelakuanku,dst. Artinya selalu berhati-hati dalam berpikir, bersikap, berbicara & bertindak, pas atau tidak? Pas itu benar, bukan baik. Benar pasti baik, namun baik belum tentu benar. Sebab, semakin Bahasa Hidup/Bahasa Roh dijadikan kebiasaan sehari-hari maka Hidup akan makin dekat dng raga. Hidup maunya yg dipikirkan benar, yg diomongkan benar (jangan ngomong buruk misl: daripada ngomong "Aku sakit" lebih baik ngomong "Aku sedang agak sehat" Jadi jika hendak bicara yg buruk lebih baik pakai lawan katanya saja), & Hidup maunya juga yg dilakukan benar. Maka jika raga "lupa" yaitu nafsunya sempat terlepas lalu telah diingatkan dng badan yg sakit, mustinya ya segera memeriksa diri sendiri (titen, bhs. Jawa). Jika ketemu ya pas, dieling-eling supaya lain kali tidak mengulang lupa pada hal yg sama. Kemudian ngomong bahasa Hidup, pasti sembuh sakitnya. Nah yg musti waspada adalah jika sudah diingatkan oleh Hidup jika ada kelakuan yg salah, apalagi jika salahnya bakalan fatal, ya musti bisa eling & jangan dilanggar. Kalau dilanggar atau nekat diterjang padahal sudah biasa bicara Hidup dng rajin, dijamin 100% bakalan raga "nyungsep" alias sakit lama kagak sembuh2. Jadi bagi yg biasa gunakan Bahasa Hidup, sakit itu artinya ada yg salah dng kelakuannya sendiri. Cari salahnya, mustinya ketemu. Bedanya orang awam dng orang yg gunakan Bahasa Hidup, jika orang awam ada salah maka dampaknya tidak seketika. Namun jika yg gunakan Bahasa Hidup kelakuannya ada yg salah, dampaknya langsung bisa terasa. Makin intens berbahasa Hidup , salah dikit saja langsung terasa. Apalagi jika berani "menerjang" salah yg fatal. Wah...berat itu!! Bisa benar2 nungging!!

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top