KEHIDUPAN SETELAH MATI (2)

Setelah membaca artikel kehidupan setelah mati yang pertama, kesimpulan saya sementara bahwa apa yang dinamakan api pencucian sama saja seperti artikel yang pertama bahwa orang yang telah mati dan yang telah banyak melakukan kesalahan akan mengalami hal seperti itu. Mereka akan datang untuk konfirmasi atas setiap kesalahan baik yang sama maupun tidak sama kasusnya, baik yang akan dilakukan maupun telah dilakukan baik oleh saudara atau keturunannya maupun pada orang lain yang kasusnya sama dengan kesalahan yang dilakukan oleh orang yang sudah mati.
Mereka datang untuk meminta bantuan kepada yang masih hidup didunia dengan jalan memberikan pengertian bahwa apa yan akan maupun yang sedang atau telah dilakukan oleh manusia itu salah dan akan bernasib sama atau dapat juga mengalami kematian yang sama bila kesalahan tersebut dilakukan. Dan apa bila yang masih hidup mau atau bersedia melakukan apa yang telah diberitahu oleh orang yang sudah mati maka itu akan sedikit demi sedikit melepaskan belenggu yang mengikat Rohnya.
Kesimpulan sementara ini membahas apa sih maksud kedatangan mereka, nanti kalau disimpulkan semua malah banyak yang tidak terpahami, pelan-pelan, sedikit demi sedikit nanti juga akan memahami dengan sendirinya asal mau mencari dan sebenarnya saya ingin anda menyimpulkan sendiri atas peristiwa yang anda alami sendiri.
Mereka datang ke kita bermaksud untuk minta tolong kepada kita namun bila anda mencarinya dan belum ketemu-ketemu maksud kedatangannya, ya doakan saja terserah anda, yang terbenar sebenarnya dengan mendoakan secara roh dengan berbahasa roh, atau anda berkomitmen untuk mencarinya lagi nanti atau lain waktu juga bisa dan dia pasti akan pergi sementara, karena bila belum ketemu tetap dia akan datang lagi. Cuma sayang bila didoakan dengan roh atau bahasa roh karena itu akan bisa melepaskan belenggunya namun tentunya kita nanti tidak tahu apa sih sebenarnya kesalahan yang telah kita perbuat dan tentu saja kita bisa mengulangi kesalahan kita yang sama sehingga dia akan kembali lagi untuk memberitahukan kesalahan kita.
Mungkin susah untuk memahami tulisan saya ya? ya mohon dimaklumi karena saya cuma lulusan S1 dan D1, tetapi semua ini saya tulis memang sesuai dengan kemampuan saya menulis karena saya bukan seorang intelektual, saya adalah seorang spiritual dengan latar belakang pendidikan sampai dengan dasar saja. Tetapi saya punya nalar yang tidak semua orang yang berpendidikan tinggi seperti S1, S2, S3, Scream, memiliki nalar yang baik. Mau tahu contohnya? ada seorang Dosen yang menabung pada suatu lembaga keuangan (abal-abal) dengan harapan mendapat prosentase jasa yang tidak masuk diakal yakni 36% sebulan, Kalau memang punya nalar pasti Dosen tersebut akan mentertawakan lembaga keuangan tersebut, tetapi itu karena sifat serakah yang dimiliki ya akhirnya dia ikut juga dan akhirnya bangkrut dalam hitungan 5 bulan saja. Itu adalah salah satu contoh melihat nalar seseorang. Bila orang hidaup dalam hayalan dan spekulasi yang tinggi, ya pasti akan bisa mengalami gangguan jiwa. Maka jangan suka berhayal atau berandai-andai sebab kita nanti bisa gila, pakai nalar dan akal budi kita.
Kita kembali lagi ke  pokok permasalahan, saya akan memberikan sedikit contoh agar kita dapat lebih mudah memahaminya. Sebenarnya ini hanyalah pengulangan dari artikel sebelumnya tetapi karena ini ada kaitannya maka akan saya ulas lagi. Misalkan kita tahu-tahu merasakan sakit, setelah kita obati ternyata sembuhnya lama atau bahkan tidak sembuh dan semakin lama semakin jatuh sakit, sebagai seorang yang percaya bahwa Allah itu ada, tentunya percaya juga bahwa pasti kita telah melakukan suatu kesalahan sehingga sistem Allah tidak berjalan sesuai sistem atau yang seharuanya, karena kesalahan-kesalahan yang kita buat inilah (entah kesalahan secara rohani maupun secara duniawi) yang akan merusak sistem Allah.
Maksudnya begini, kita lihat dulu satu persatu kesalahannya, kesalahan secara roh/rohani contohnya seperti memberikan pemahaman yang tidak benar kepada orang lain, memberikan doktrin-doktrin yang mengakibatkan orang lain terikat dengan dogma atau doktrin atau aturan yang hanya sebesar atau selingkup tempurung kelapa atau mengakibatkan orang lain terjebak hidup hanya berpatokan pada doktirn atau dogma yang terdapat dalam buku atau kitab saja, atau sama saja seperti katak dalam tempurung, yang dia tahu bahwa kebenaran atau pun Allah itu hanya sebatas tempurung saja. Dia tidak tahu bahwa kebenaran itu sangatlah luas, jika ingin menjadi spiritual lihatlah keluar atau lihatlah yang ada diluar tempurung, tetapi jangan keluar melihat dan masuk ke dalam tempurung lainnya karena semua tempurung itu sama saja, semua tempurung itu buatan manusia, memberitahukan kepada kita bahwa Allah itu ada. Kalau kita mau melihat keluar maka (melihat keluar lho, bukan keluar!) kita akan menemukan-Nya!!!. Jadi hati-hati memberikan suatu pemahaman.
Kita kembali lagi, jika kita merasakan sakit sebaiknya secepatnya kita cari kesalahan-kesalahan apa saja yang telah kita buat/lakukan, maka bila anda telah menemukannya dan anda menyadari kesalahan tersebut dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi maka kita akan cepat sembuh, kalau cuma sekedar pusing, batuk, pilek, badan sakit atau pnggang sakit atau pegal-pegal maka dalam hitungan menit dapat sembuh, kalau terlanjur sakit dan tidak kuat menahannya ya minum obat sambil melakukan penyadaran, kalau cuma sakit pinggang jangan minum obat tetapi minum air putih sebanyak-banyaknya juga dengan melakukan penyadaran namun bila sudah sampai menjadi kanker, maka banyak sekali yang harus dirubah dan obat yang paling manjur selain obat ya kita dituntut untuk menjadi orang yang benar, benar dalam melakukan segala sesuatu, bukan baik tetapi benar, kalau melakukan hal yang baik sangat mudah dan dapat dilakukan siapa saja. Tetapi sebagai kesaksian saja bahwa ada teman saya yang mengidap kanker sekarang sembuh total, padahal hanya satu kali melakukan kemo, itupun karena kemonya sebelum mengenal kita-kita. Dan sekarang apapun yang dia kerjakan selalu berusaha untuk selalu benar walaupun kebanting-banting karena kebenaran itu sangat menyakitkan dihati dan telinga orang yang hanya hidup didalam tempurung saja. Lalu kesalahan secara duniawi contohnya seperti : pola makan yang tidak benar, mencuri atau mengambil milik orang lain yang bukan haknya, berpikir negatip terhadap seseorang, dan lain-lain yang sifatnya duniawi. Jadi bisa kan membedakan rohani dan duniawi? Kalau rohani sifatnya atau prosesnya lama dan akan membelenggu roh kita dan akan menjadi pola pikir yang salah atau bisa gila atau menjadi kanker itu tadi, dan kalau duniawi sifatnya atau prosesnya cepat dan bisa menjadi kanker namun tidak gila itu saja. Maka benar bahwa apa yang keluar dari mulutmu itu bisa haram atau najis kalau tidak memahami kebenaran dan semua yang masuk kedalam mulutmu adalah halal namun bisa menjadi sakit atau kanker bila cara meraihnya/mendapatnya atau pola makannya tidak benar.
Maka itu adalah cara melepaskan belenggu yang mengikat arwah orang yang kita kenal maupun tidak kita kenal selain dengan berbahasa roh. Arwah akan terikat dengan pemahaman-pemahaman yang tidak benar yang telah dia diberikan atau disebarkannya, maka ikatan itu akan terlepas setelah ada orang yang memahaminya dan mengerti kesalahan tersebut dan berusaha untuk merubahnya. Jadi kesimpulan selanjutnya bahwa memberikan pemahaman yang tidak benar akan sangat fatal akibatnya pada diri kita, maka bila kita tidak mau mati, terus kita harus konfirmasi kepada manusia maka berhati-hatilah dalam memberikan pemahaman atau didikan.
Sekali lagi maka, jangan beranggapan saudara-saudara kita yang sudah mati duduk manis ditemani bidadari bidadara.... itu pemahaman yang salah!!!! tidak ada bidadari bidadara dalam kehidupan setelah mati!!! itu doktrin dobol..!!! Saudara kita butuh pertolongan, butuh pelepasan, bukan hanya didoakan tetapi butuh perubahan dari diri kita untuk memahami kesalahannya dan kesalahan kita sendiri, justru mereka membantu kita untuk menjadi manusia yang benar, Kita akan tahu borok-borok kita dengan menanggapi setiap arwah yang datang kepada kita, kalau kita belum berani untuk menjadi benar sebaiknya diam saja daripada salah memberikan pemahaman. Siap menjadi orang benar berarti siap membuang borok-borok kita.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "KEHIDUPAN SETELAH MATI (2)"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top