LIMA BODOH DAN DUA BIJAKSANA

Lho kenapa cuma dua yang bijaksana? kenapa tidak lima? Simak saja sampai habis, nanti juga anda paham. Kata bodoh selalu dikaitkan dengan daya intelektual seseorang. Sebenarnya tidak ada orang bodoh didunia ini, yang ada hanya orang pelupa, lupa mengingat, orang malas, malas mengingat, orang salah mengartikan dan orang tolol. Kata bodoh dan lain-lain tidak patut ditujukan kepada orang lain, tetapi patut ditujukan hanya kepada diri kita sendiri. Orang tolol adalah orang yang mengatakan orang lain bodoh, goblok dan lain-lain yang sifatnya tidak hanya cacian, sumpah serapah dan lain-lain, tetapi juga karena komplainan yang hanya percaya dari "katanya" namun tidak dapat membuktikan sendiri apakah "katanya" itu benar apa salah. Berbeda lagi dengan orang dungu, orang dungu adalah orang tolol yang yang tidak menyadari kalau dirinya tolol dan tidak berusaha untuk berubah. Hanya orang bijaksanalah yang dapat berkata secara benar.


Orang bijaksana adalah orang yang memiliki pemakluman yang besar dan nalar yang tinggi. Orang pandai,pintar belum tentu dapat menjadi orang yang bijaksana, apalagi orang tolol, tidak semua orang pintar memiliki kenalaran yang lebih tinggi daripada orang pemalas maupun pelupa. 

Sebagai orang bijaksana tentunya harus memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi kematian, karena mati itu sudah pasti akan dihadapi oleh semua manusia, yang menjadi permasalahannya adalah bekal apa saja yang harus dibawa. Banyak yang mengatakan bekalnya adalah iman, tetapi menurutku bukan itu, katanya kita telah dimateraikan maka kita ini pemilik kerajaan surga, menurutku itu juga bukan. Manusia belum ada yang pernah merasakan menjadi arwah dan kembali menjadi manusia untuk menceritakan bagaimana rasanya hidup dialam kematian. Namun yang saya tahu dan saya pahami dalam pencarianku bahwa ( sebelumnya maaf bagi orang yang malas dalam mencari, malas merasakan sendiri, malas mengetahui sendiri atau orang yang hanya percaya dari "katanya" tetapi tidak merasakan sendiri, menemukan sendiri, mengetahui sendiri/mencari tahu sendiri, dan membuktikan sendiri dari "katanya" tersebut. Kata-kata atau tulisan dapat berkurang, juga dapat bertambah supaya lebih indah dan dipercaya serta dapat salah atau kurang tepat dalam mengartikan karena bahasa Tuhan itu luas dan hanya dapat dimengerti dan dipahami dengan rasa. ) sebagian besar orang yang meninggal dunia, arwahnya masih ada didunia kita. Untuk membuktikan perkataanku benar, cobalah lihat sendiri nenek, kakek, orang tua kita yang sudah meninggal, mereka ada dimana, ditempat siapa dan mau apa. Jika anda belum dapat melihat/mendeteksi keberadaan mereka, ada dua cara yang mudah dilakukan. 
Cara pertama, berdoalah supaya anda dipertemukan dengan mereka lewat mimpi anda, supaya anda dapat membantu mereka, karena mereka memang butuh bantuan anda karena anda masih hidup dan dapat melakukan apa saja untuk menolong mereka. Jangan takut, bila anda memang benar-benar mau mencari suatu kebenaran yang sejati, Allah pasti akan membantu anda lewat sistem-Nya, sistem yang serba otomatis. Cara menolong mereka adalah lakukan apa yang mereka kehendaki. Mereka datang sebenarnya juga membantu kita agar kita hidup dalam kebenaran. Kebanyakan kesalahan mereka itu telah memberi pemahaman yang salah kepada kita dan mereka datang untuk konfirmasi atas kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan baik tindakan, pikiran, perkataan, pemahaman dan lain-lain. 
Cara yang kedua, gunakan kepekaan anda, rasa kita. Disini ada dua trik yang dapat dilakukan, ini agak berat karena memang dituntut kita harus berubah namun trik ini mudah dilakukan. Maksudnya begini, kita pasti mempunyai kelemahan dalam tubuh kita akibat pola hidup yang tidak benar, kebanyakan adalah pola makan yang tidak benar sehingga mengakibatkan bagian tubuh kita ada yang lemah fungsinya sehingga dapat menyebabkan sakit. Pergunakan kelemahan itu untuk mencari yang benar (bukan untuk mencari dompet yang hilang atau barang yang hilang). Caranya begini, mohon kepada Allah untuk dapat merasakan kehadiran mereka, cara berdoanya bukan mengosongkan pikiran kita tetapi justru kita harus sadar dan nalar (kalau sudah terbiasa dalam keadaan/suasana apapun/ramaipun bahkan sedang ngobrol dengan seseorang kita dapat melakukannya) jadi secara diam-diam kita dapat melakukannya sehingga tidak terlihat aneh dimata orang lain. Jika anda merasakan rasa sakit pada bagian tubuh kita yang lemah, (sakit yang biasa, bukan sakit yang berlebihan, karena mereka juga akan mengukur sendiri, tetapi jika anda belum peka atau merasakan kehadirannya maka akan dibuat supaya kita dapat merasakan dan mengetahuinya) lalu tanyakan kita harus melakukan apa? maka sebelumnya kita harus punya komitmen dengan roh kudus (agar lebih mudah buatlah komitmen "jika kita merasakan sakit, artinya tidak/bukan, jika merasa enakan, artinya ya" atau sebaliknya terserah kita, atau kita cari komitmen lain yang lebih mudah lagi) dan tentunya kita harus mempunyai perbendaharaan pertanyaan yang banyak. Setelah bertanya lalu rasakan, sampai kita mengetahui keinginan mereka. Dengan begitu kita tidak usah repot-repot untuk pergi kekamar mengunci pintu atau datang kekuburan (maaf jika ini menyinggung perasaan atau melukai hati para pendoa, bukan saya menyalahkan atau mengatakan salah, jika memang dengan cara seperti itu dapat membuat lebih nyaman dan plong, ya lakukan. Kalau saya sendiri (ini kalau saya lho) takut dengan cara seperti itu, karena saya ini masih labil dan karena memang niat saya hanya untuk mencari kebenaran sejati bukan mencari wah dsb (sekali lagi, bahwa saya tidak menilai anda seperti itu) saya hanya takut, karena penghormatan, penghargaan, dan wah itu sendiri rasanya sangat nikmat bila masuk ke nadi sehinga akan mengalir menuju kepala dan meracuni pikiran dan membuat kepala saya menjadi besar.), tetapi kita juga perlu karena akan lebih baik jika kita sering datang kekuburan supaya kita ingat bahwa kita juga akan mati seperti mereka, dan untuk menyadari kesalahan-kesalahan kita, sehingga kita akan berubah untuk menjadi benar. 
Kalau kita sering bergumul dengan roh maka nanti akan semakin terbimbing, terkadang kita tiba-tiba merasakan sakit, karena kita sudah sering bergumul tentunya akan lebih cepat tanggap, mengapa perut kita atau pinggang kita sakit misalnya, kita akan langsung tanggap, apa kesalahan yang telah saya lakukan? saya harus melakukan apa? atau apakah ada arwah yang datang? siapa dia? dsb.
Trik satunya gampang-gampang susah, yaitu triknya dengan menggunakan komitmen nafas kelegaan, bila jawabannya "ya" maka kita dapat bernafas lega, kalau jawabannya "tidak/bukan" saat kita menarik nafas akan terasa ada yang mengganjal atau sesak, atau komitmennya dibalik, silahkan terserah anda, yang penting dapat dan mudah dilakukan dalam keadaan ramai atau mendadak dan supaya tidak terlihat oleh orang lain.

Sekarang pertanyaannya apakah kita mau jadi orang yang pemalas, pelupa, tolol, dungu atau bijaksana? Kenapa judul diatas jumlah yang bijaksana cuma dua? Yang pasti jawabannya, satu yang bijaksana adalah yang memberikan pemahaman ini kepada kita yaitu roh kebenaran, dan yang kedua adalah anda sendiri namun bila anda mau berubah dan berani serta siap menerima resikonya, berani melawan diri sendiri dan siap meninggalkan keinginan daging yang luarbiasa nikmatnya. Tetapi harus dilakukan dengan akal budi karena kita memang masih butuh dunia dan supaya kita tidak mati konyol. Yang harus selalu diingat bahwa kebenaran/kenyataan sangat menyakitkan bagi orang-orang yang lekat dengan dunia dan bagi orang-orang yang tak mampu untuk menerima kenyataan yang sebenarnya, itu karena kita semua itu awalnya adalah golongan pemalas.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "LIMA BODOH DAN DUA BIJAKSANA"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top