PERCAKAPANKU DENGAN TUHAN ( 2 )

Sekedar cerita untuk direnungkan.
Untuk kalangan sendiri.
Hari ini begitu cerah, hangatnya mentari menyelimuti tubuhku, sinar kehidupan menaungi diriku. Akulah Terang, tidak ada kegelapan menyelimuti-Ku. Tetapi mengapa ada manusia justru mengeluh bahkan mengumpat dengan sinar kehidupan ini? Terutama ada kaum hawa yang takut akan kulitnya yang putih, halus, mulus menjadi hitam legam, dan menjadi kasar. Dia belum mengenal dan memahami-Ku. Tetapi bagaimana dengan orang yang kulitnya memang rentan atau bahkan alergi dengan sinar ini? Banyak faktor penyebabnya. Artinya itu karena kesalahan manusia itu sendiri? Ya. Segala sesuatunya itu karena kesalahanmu sendiri. Tetapi jika dia rentan sejak lahir bagaimana? apa itu karena kesalahannya? Pohon keluarga. Jadi itu karena kesalahan orang tuanya, kakek neneknya dan seterusnya? Ya. Dimana letak kesalahannya? Banyak. Bisakah Engkau memberikan beberapa contoh? Pola makan, gen dan Roh. Bisakah Engakau menjelaskan satu persatu? Nanti kamu akan paham sendiri. Apakah pembicaraan ini akan mengarah kesitu? Ya. Baiklah, aku mengira karena semua itu atas kehendak-Mu. Kamulah yang berkehendak. Bisakah dibahas agar aku mengerti dan tahu karena aku sendiri merasa kurang percaya. Mengapa kamu belum mengenal-Ku? Baiklah maafkan aku. Untuk apa? Lupa bahwa Engkau maha mengetahui. Bukankah lebih baik aku mengetahui semua faktor-faktor penyebab itu agar aku tidak melakukan kesalahan lagi? Pandai kamu menutupi. Karena rasa ingin tahuku, menjadikan aku berkata demikian, selain itu karena sekarang aku baru merasa kalau aku juga telah melakukan kesalahan. Saya mempunyai anak dengan lahir sebelum waktunya, tetapi saya bersyukur semuanya lengkap, apakah itu juga karena kesalahan kami berdua? Ya. terutama kamu. Saya lebih banyak kesalahannya? Ya. Kesalahan saya di mana? Banyak. Apa saja itu? Fisik dan psikis serta Roh. Apa kesehatan tubuhmu sehat waktu itu? Saya lupa. Sewaktu mengandung, apakah kamu merasa telah melakukan kesalahan? Ya, tetapi apa harus aku katakan? Supaya kamu tahu kesalahanmu. Hmmmm baiklah, saya selingkuh, tapi cuma pikiran. Benarkah? Hati. Lalu? Perasaan. Apalagi? Baiklah saya katakan semua, saya kurang perhatian dengan istri saya, sering membuat dia marah atau jengkel, semua pekerjaan rumah dia yang lakukan saya tidak pernah membantunya, saya tidak pernah bersyukur, tidak hanya disitu saja, dengan orang lain pun saya selalu merendahkan, lupa bahwa di hadapan Engkau  semua mahluk adalah sama, aku menjauh dari-Mu dengan melakukan sesuatu yang tidak benar, lupa bahwa Engkau ada, yang terpikirkan olehku adalah uang, uang dan uang serta uang, selalu berpikir negatif. Terus? Saya lupa. Tidak terpikirkan untuk melakukan yang benar? Tidak terbersit sama sekali. Tidak terpikirkan melakukan sesuatu yang baik? Tidak ada sama sekali. Tidak terpikirkan akibat dari perbuatanmu? Semuanya gelap. Itulah kesalahanmu tetapi sayangnya masih banyak yang terlupakan. Dimana kesalahanku terhadap Roh? Kamu telah menduakan Aku, dengan begitu kamu menjauh dari-Ku, kamu merusak berjalannya sistem-Ku. Saya ingin mengetahuinya lebih luas lagi namun ada sebuah ganjalan di hati saya, jika semua karena murni kesalahan manusia bukankah itu menimbulkan penyesalan yang begitu dalam, terutama bagi orang yang memiliki seorang anak yang spesial seperti itu? Ya itulah kenyataan yang memang harus diterima. Apakah mereka mampu menerima kenyataan itu? Jika kamu mengenal Aku, kamu pasti bisa. Untuk mengenal-Mu itu sangat sulit. karena banyak yang tidak tahu bagaimana cara mengenal Engkau. Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Sekarang coba kamu perhatikan orang-orang yang sedang menonton bola di layar lebar itu. Iya sudah. Menurutmu apa yang sedang dipikirkan oleh mereka? Mereka sepertinya asyik membicarakan tentang bola, ada yang tertawa, sepertinya ada yang taruhan juga, ada juga yang sedang minum kopi dan makan gorengan sambil nonton layar lebar. Asyik bukan? Ya, mereka sangat asyik. Menurutmu apakah mereka terbersit sedikitpun untuk berpikir tentang Aku? Hmmm... Cobalah kamu amati. Sepertinya tidak sama sekali, mereka asyik sendiri-sendiri. Sulit bukan? hanya untuk sedikit saja memikirkan bahwa Aku ada? Ya benar sekali. Bagaimana bisa mengenal-Ku jika semuanya larut dengan dunia? Ya, saya sudah paham. Dan sebaiknya kamu tahu bahwa orang-orang yang spesial justru kebanyakan lebih mengenal Aku daripada kamu. Ya karena mereka mempunyai banyak waktu luang untuk lebih mengenal-Mu. Bukan karena itu, tetapi karena mereka sangat mudah memahami sistem-Ku dan lebih dapat menerima kenyataan. Ya, kini saya mulai paham, memang kebanyakan manusia itu tidak pernah dapat menerima kenyataan yang sebenarnya, sehingga selalu menutupinya dengan menyalahkan Engkau, karena sedang diujilah, karena sedang dicobailah, yang lebih parah lagi karena sedang menerima azab dari Engkau, mereka tidak menyadari bahwa dengan berkata demikian itu sama saja dengan menganggap Engkaulah penyebabnya, Engkaulah biang keroknya. Mereka tidak menyadari kalau itu semua karena kesalahan manusia itu sendiri. Lalu apa yang pantas diberikan bagi orang-orang yang seperti itu? Mengapa kamu juga seperti orang yang tidak bisa menerima kenyataan? Hanya emosi, tapi sedikit. Kamu nggak usah repot-repot memikirkan orang lain maupun mencari kesalahan orang lain, sudah sering Ku-katakan bahwa semuanya sudah mendapatkan akibatnya. Kini aku telah menyadari begitu bodohnya diriku, dahulu aku tidak berpikir bahwa kesalahan yang aku lakukan itu mendatangkan akibat yang tidak baik bagi diriku terutama anak dan istriku, aku merasa sangat bersalah kepada mereka. Apa yang seharusnya aku lakukan untuk menebus semua kesalahanku itu? Bangkit! Dan berubah! Jangan duduk saja menyesali kesalahanmu, tidak ada gunanya. Cintai dan sayangi mereka. Kamu tidak bisa memutar waktu. Apa yang harus aku ubah? Pola pikir. Yang paling utama adalah pahamilah bahwa Aku ada dalam dirimu. Aku mengerti, dengan begitu aku pasti akan berpikir dua kali untuk melakukan kesalahan. Tidak ada yang tersembunyi dimata-Ku. Ya, aku juga harus memahami itu. Tetapi bagaimana caranya agar aku ingat semua itu? aku sering lupa. Karena kamu tidak memahaminya sampai ke dalam hati. Caranya bagaimana? Renungkan apa yang telah Ku-katakan, resapi dan rasakan serta sadarilah. Kenyataan hidup itu sangat sulit diterima apalagi dihadapi, karena terkadang menyakitkan. Hanya butuh penyadaran dan penyandaran yang benar. Bukankah semua orang menyandarkan hidupnya hanya kepada-Mu? Tidak semua, bahkan hanya sedikit. Sedikit saja? Tadi kamu sudah melihat contohnya bukan? Bukankah itu hanya sementara? cuma beberapa jam mereka melupakan-Mu, setelah nonton layar lebar mungkin mereka menyadari bahwa Engkau ada? Mungkin? kamu sendiri seberapa lama melupakan Aku? Aku berusaha selalu mengingat-Mu didalam keseharianku. Benarkah? Bukankah engkau sendiri mengatakan bahwa kamu itu pelupa? Hhhhhh... ya memang benar, saya hanya selalu mengingat-Mu bila aku sedang menghadapi masalah, tetapi saya bersyukur karena sekarang saya mulai bisa menyadari dan menanamkan kedalam pikiranku bahwa Engkau itu benar-benar ada. Mengapa saya bersyukur? itu karena menurutku banyak orang menganggap bahwa Engkau ada, itu hanya dibibir saja, hanya hafalan saja, karena pemahamannya tentang Engkau hanya itu-itu saja atau rutinitas saja. Jangan terlalu sombong, karena kamu bisa jatuh. Tetapi memang kenyataannya begitu, nalarku sekarang mulai bertambah. Saya tidak mudah percaya apabila saya belum membuktikan sendiri kebenarannya. Dahulu saya sering berandai-andai, sering berhayal, mudah dihasut, percaya dengan omongan orang lain padahal tidak ada buktinya. Mengapa kamu percaya bahwa Aku ada? Dahulu memang saya tidak percaya sama sekali kalau Engkau ada, setelah saya merasakan sendiri kini aku percaya. Rasa yang bagaimana itu? Banyak sekali yang kurasakan dan kubuktikan sendiri dari pengalaman hidupku. Pengalaman apa yang menjadikanmu percaya bahwa Aku ada? Yang sangat mengesankan dan tak akan pernah kulupa ketika saya hampir mati karena sengatan listrik, lalu aku diperkenalkan dengan-Mu oleh seorang ibu yang memang telah banyak mengenal-Mu. Katanya hidupku penuh dengan kegelapan, pemahaman maupun jalan yang kutempuh keliru, memang dahulu saya ini kolektor benda-benda bertuah yang kukira kekuatan-kekuatan itu juga dari-Mu, setelah aku memahami semua, akhirnya sekarang saya tahu tujuan hidupku. Semua yang kulakukan harus benar terutama aku harus memberikan pemahaman yang benar kepada orang lain terutama anak dan istriku, dan tentunya untuk memberikan pemahaman yang benar aku harus mengenal-Mu, karena semua kebenaran hanya ada pada-Mu, namun aku tak akan memberikan semua pemahaman yang kudapatkan karena kebenaran-kebenaran itu sangat menyakitkan terutama bagi orang-orang yang tidak dapat menerima kenyataan yang sebenarnya, saya ingin mereka tahu sendiri atau merasakan sendiri dari-Mu, tapi mungkinkah mereka mau? Semua adalah pilihan, yang terpenting adalah dirimu. Saya sangat rugi jika sampai menjauh dari-Mu, karena hidup ini penuh dengan ancaman, ibarat saya berdiri di depan moncong singa yang siap menerkamku disaat  aku lengah, aku tidak mau mati sia-sia, hanya Engkaulah perisai hidupku, hanya Engkaulah tempatku mencari tahu segala sesuatu yang tidak terbatas, yang tidak diketahui banyak orang maupun yang tertampung dalam buku ataupun kitab. Semua itu hanya sebatas pengertian tidak sampai ke rasa, yang memang kebenaran itu hanya dapat diketahui melalui rasa dan pengalaman. Pemahaman yang selama ini kuketahui ternyata hanya dasar-dasar saja karena menurutku mereka tidak berani mengungkapkannya. Yang terpenting bagiku adalah bagaimana aku harus berpikir benar dan berlaku/bertindak benar, baik dihadapan-Mu maupun dimata manusia. Tetapi untuk mengenal-Mu begitu sulitnya apakah bisa dipermudah? Sulit itu karena kamu tidak bisa melawan dirimu sendiri dan kamu tidak mau mendengar suara-Ku. Dapatkah Engkau memberi contoh? Setiap kamu akan berbuat sesuatu yang tidak benar, kamu pasti dalam kebimbangan antara ya dan tidak. namun itu semua adalah pilihan, kamu mau mendengar suara-Ku dan mampu melawan dirimu sendiri atau tidak. Dan ternyata aku lebih memilih untuk memuaskan jiwaku. Tetapi sekarang aku mulai berusaha untuk mengurangi keinginan jiwaku, jiwa yang haus akan dunia ini, walaupun sangat berat dan selalu jatuh bangun, namun hasilnya aku selalu mendapatkan mutiara-mutiara yang terpendam,  saya sangat bersyukur dan berterimakasih atas semua yang telah Engkau sediakan untukku. Semua sudah tersedia, dengan porsi yang sama, sekarang terserah bagaimana caramu untuk meraihnya. Hari ini telah banyak pemahaman yang kudapatkan, yang pertama, kenyataan yang memang sulit untuk diterima, lalu bahwa segala sesuatu itu adalah kesalahan dari diri kita sendiri, yang mana kesalahan itu dapat terjadi karena kurang memahami dan mengenal-Mu.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "PERCAKAPANKU DENGAN TUHAN ( 2 )"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top