RENUNGAN 25 Februari 2016


Bacaan :     Yer 17 : 5 - 10 ;
                   Mzm 1 : 1 - 4,6

Injil      :     Lukas : 16 : 19 - 31


Saudara-saudariku yang terkasih, untuk bacaan injil pada hari ini menceritakan mengenai dua nasib yang berbeda yg dilukiskan dgn orang kaya dan orang yang miskin. Orang kaya hidupnya selalu enak dengan berlimpah harta kekayaan yang dimilikinya yang dapat melakukan apa saja atau membeli apa saja untuk memuaskan semua keinginannya, sedangkan orang yang miskin adalah orang yang tidak mempunyai apa-apa untuk memenuhi kebutuhannya, hartanya hanya tenaga. Namun itupun bila ada yang membutuhkan tenaganya bila tidak ada maka kebutuhannya tidak dapat terpenuhi semuanya, hanya secukupnya saja. Selain itu dia hanya berharap belaskasihan dari orang lain.

Saudara-saudariku yang terkasih, bukan kekayaan yang menjauhkan orang kaya dari pangkuan Bapa Abraham, tetapi karena pengelolaan serta pemakaian yang tidak benar. Kehidupan kedua orang ini sangat berbeda sekali begitu juga dengan kematiannya!

Saudara-saudariku yang terkasih, setiap manusia yang hidup didunia ini tentu tidak akan lepas dari materi atau harta benda. Setiap orang pasti menginginkan memiliki harta untuk memenuhi kebutuhannya maupun keinginannya, harta dapat dapat mendekatkan diri kepada Allah, namun juga dapat menjauhkan kita dari Allah. Hal ini terjadi karena apa yang kita cari maupun kita timbun menganggap itu semua jerih payah kita sendiri tanpa adanya campur tangan Allah!!!

Bacaan injil pada hari ini, Yesus mengajak kita untuk menggunakan harta kekayaan kita untuk kemuliaan Allah, membantu sesama kita yang kekurangan, mensyukuri apa yang telah diberikan semua itu kepada kita dan mencari harta itu dengan jalan yang benar tidak ada salah satu yang dirugikan atau jadi kurban keserakahan kita.

Dan yang sangat perlu kita renungkan adalah kekayaan surgawi!!! Ada orang yang merasa sudah kaya akan harta surgawi padahal justru dia sangat kekurangan. Dia merasa sudah tahu semua dan melakukan semuanya untuk meraih kekayaan surgawi tersebut namun dia tidak tahu apa-apa dan tidak pernah melakukan apapun. Contoh yang sederhana : seorang yang sangat rajin ke gereja berdoa setiap saat namun catatan yang selalu dibawa adalah litani permohonan kepada Allah!!!
- Tuhan...berikan saya pacar yang cantik (padahal banyak pemudi yang duduk berjejer)
- Tuhan...lancarkan usaha warteg saya (buka warteg didekat empang kotor)
- Tuhan...berikan saya rejeki yang banyak (jam 8 pagi sampai jam 5 sore nongkrong di depan tv)
- Tuhan...jadikan anak saya menjadi anak pintar (jam 2siang -7malam nonton kartun sama bapaknya)
- Tuhan...ampuni semua dosa dan kesalahan saya (2 langkah keluar dr pintu gereja "orang itu kenapa  sih kok marah-marah ke gue sambil monyong-monyongin mulut!!apa pengen mulutnya tak sobek-sobek!!!")
- Tuhan....blablabla....

Orang yang merasa miskin akan selalu mendapatkan, miskin yang dimaksud adalah miskin akan pemahaman yang benar maupun miskin melakukan tindakan/perbuatan yang benar maka secara otomatis dia akan selalu mencari dan mencari, melakukan dan melakukan dan selalu akan didapatkan pemahaman-pemahaman yang baru dan akan mendapatkan hal-hal yang baru juga.

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "RENUNGAN 25 Februari 2016"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top