Injil Matius 25 : 1 - 13
Menunggu adalah pekerjaan yang melelahkan, namun jika itu menunggu sesuatu yang pasti dan waktu yang pasti, itu memang menyenangkan. Tetapi menunggu sesuatu yang pasti namun waktunya tidak pasti, hanya harap-harap cemas dan ketakutan. Seperti injil hari ini yang mengisahkan tentang gadis yang bodoh dengan gadis yang bijaksana. Semua tidak tahu kapan waktunya akan datang, kematian datangnya tidak terduga. Di sini kita dituntut untuk selalu berjaga-jaga dan siap siaga serta diharapkan untuk membawa bekal, karena waktunya kita tidak tahu kapan itu terjadi. Lalu bagaimana kita untuk selalu berjaga-jaga? Dengan melakukan kebenaran-kebenaran dalam menjalani hidup kita sehari-hari yang didasari dengan rasa cinta kasih. Kehidupan abadi akan kita jalani nanti kalau kita sudah mati, alangkah sayangnya jika kita yang masih hidup di dunia ini hanya mengharap tanpa berpikir kita akan ditolak. Urusan akhirat itu adalah urusan masing-masing pribadi, usaha keras kita sendiri, tidak ada istilah "Swarga nunut neraka katut (surga numpang ke neraka ngikut)". Tuhan sudah memberikan kita teman penolong untuk membimbing kita kejalan yang benar. Penolong yang serba tahu akan segala sesuatu namun sering kita abaikan bahkan kita lupakan atau terlupa dengan keinginan-keinginan daging kita.
Gadis yang bijaksana sudah merpersiapkan segala sesuatunya karena dia tidak tahu pasti kedatangannya maka sebelum hal itu terjadi si gadis yang bijaksana sudah mengantisipasinya. Sebenarnya kita seringkali di ingatkan bahwa kematian datangnya tak terduga tetapi mengapa kata-kata itu tidak menakutkan? mengapa kata-kata itu belum sampai menyentuh hati dan perasaan? mengapa setelah menderita kanker stadium 4 atau jantungnya bocor atau gagal ginjal manusia baru takut mati? mengapa tidak dimulai dari sekarang? mumpung masih sehat dan kuat gunakanlah tubuh kita ini hanya untuk sang kebenaran.
0 Komentar untuk "Renungan Jumat 28 Agustus 2015"